Mengapa Anak Anda Rentan Terhadap Penyakit? 6 Penyebab Daya Tahan Tubuh Anak yang Lemah

Mengapa Anak Anda Rentan Terhadap Penyakit 6 Penyebab Daya Tahan Tubuh yang Lemah 2

Sistem imun atau daya tahan tubuh memegang peranan penting dalam menjaga tubuh agar tidak mudah terkena penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Namun, perlu diketahui bahwa anak-anak belum memiliki sistem imun yang kuat seperti orang dewasa.

Karena itu, mereka cenderung lebih rentan terhadap penyakit karena kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya terbentuk. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya sistem imun anak. Apakah Anda ingin tahu apa saja faktor-faktor tersebut? Mari kita temukan jawabannya dalam uraian berikut ini:

Mengapa Sistem Imun Anak Anda Lemah? Pelajari Faktor Penyebabnya di Sini

Mengkonsumsi Gula Berlebih

penyebab daya tahan tubuh anak yang lemah 2
penyebab daya tahan tubuh anak yang lemah 2 Image Courtesy: Freepik

Kita semua menyadari bahwa gula tidak memiliki dampak positif bagi kesehatan anak-anak kita. Selain berperan dalam penambahan berat badan, gula juga mempengaruhi keseimbangan gula darah, memicu perubahan perilaku, dan merusak kesehatan gigi mereka.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa gula juga dapat secara langsung mempengaruhi sistem kekebalan anak kita dengan menekan respons imun. Konsumsi gula dapat mengurangi kemampuan sel darah putih dalam menjalankan fungsinya, sehingga ketika anak Anda terpapar penyakit di sekolah, tempat penitipan anak, atau di taman bermain, mereka lebih rentan untuk jatuh sakit.

Efek merugikan gula terhadap daya tahan tubuh anak Anda ternyata tidak berhenti hanya dalam waktu 1-2 jam setelah dikonsumsi. Penelitian menunjukkan bahwa dampak negatifnya masih terasa hingga 5 jam kemudian!

Langkah awal yang baik untuk meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh anak Anda adalah dengan mengurangi konsumsi gula sederhana. Perhatikanlah gula yang tersembunyi dalam label makanan, seperti gula tebu, gula merah, gula putih, dan gula mentah. Gula memiliki banyak nama lain, jadi sebaiknya hindari produk yang mengandung bahan seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, maltosa, dan dekstrosa.

Selain itu, jika Anda telah berhasil mengurangi atau menghilangkan makanan tersebut dari dapur Anda, penting untuk memperhatikan konsumsi gula alami pada anak Anda. Meskipun gula alami seperti gula kelapa, sirup malt beras, madu, dan sirup maple dianggap lebih baik daripada gula putih rafinasi, mereka juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan anak Anda. Membatasi konsumsinya hanya untuk kesempatan tertentu sangat dianjurkan.

 

Kekurangan Nutrisi

Pada masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Nutrisi tidak hanya penting untuk mendukung pertumbuhan mereka, tetapi juga untuk memperkuat sistem imun. Ketika anak tidak mendapatkan cukup nutrisi, proses alami dalam tubuhnya menjadi melambat. Salah satu proses penting adalah produksi leukosit, atau sel darah putih, yang berperan dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Jika anak kekurangan jumlah leukosit yang cukup, maka daya tahan tubuhnya akan melemah secara otomatis.

Kekurangan nutrisi seperti kurangnya asupan vitamin, mineral, protein, dan zat gizi lainnya dapat berdampak negatif pada fungsi sistem kekebalan tubuh anak. Vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin C, vitamin D, vitamin A, seng, dan besi, memiliki peran khusus dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Kekurangan nutrisi ini dapat menghambat produksi dan aktivitas sel-sel kekebalan, membuat anak lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang seimbang dan mencukupi setiap harinya. Makanan yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein nabati dan hewani, serta susu dan produk olahannya, dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan bahwa anak Anda mendapatkan asupan nutrisi yang optimal sesuai dengan usia dan kebutuhan mereka.

Ingatlah bahwa nutrisi yang baik merupakan fondasi penting bagi sistem kekebalan anak. Dengan memberikan makanan yang tepat, Anda dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh mereka dan melindungi mereka dari penyakit serta infeksi.

 

Kurangnya Aktivitas Fisik atau Olahraga

Salah satu faktor yang dapat menurunkan sistem kekebalan anak adalah kurangnya aktivitas fisik atau kekurangan olahraga. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ketika tubuh tidak aktif bergerak, sel-sel darah putih tidak dapat mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh. Akibatnya, kemampuan leukosit dalam melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh anak menjadi terhambat. Oleh karena itu, selain menjaga kadar leukosit anak, rutin melakukan aktivitas fisik juga sangat penting untuk memastikan kinerja optimal leukosit.

Olahraga memiliki peran penting dalam meningkatkan sirkulasi darah, termasuk mengoptimalkan aliran sel-sel darah putih ke seluruh tubuh. Aktivitas fisik juga dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh, menjaga keseimbangan hormonal, dan mengurangi peradangan. Semua ini berkontribusi pada meningkatnya respons imun dan daya tahan tubuh anak terhadap infeksi.

Memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik seperti bermain di luar, bersepeda, berenang, atau bermain olahraga tim, akan membantu meningkatkan kebugaran fisik mereka dan mendukung fungsi sistem kekebalan. Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendorong anak untuk aktif secara fisik dan memberikan waktu yang cukup untuk bermain dan bergerak setiap hari.

Ingatlah bahwa olahraga bukan hanya tentang kebugaran fisik, tetapi juga tentang meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh secara keseluruhan. Dukung anak Anda dalam menjalani gaya hidup aktif dan seimbang, dan Anda akan melihat perbedaan positif dalam daya tahan tubuh mereka.

Makanan Gorengan/Berminyak

Makanan yang digoreng adalah favorit di antara anak-anak dan sayangnya, makanan yang digoreng adalah hal yang lumrah di menu anak-anak dan di pesta anak-anak. Seperti gula, ada banyak alasan untuk membatasi makanan yang digoreng dalam makanan anak kita, tetapi juga menyebabkan kekebalan yang melemah.

Makanan yang digoreng mengandung molekul tinggi yang memicu peradangan dan menyebabkan disfungsi sel kekebalan tubuh. Mereka juga mengurangi fungsi antioksidan dalam tubuh dan berdampak negatif pada bakteri usus anak Anda. Mengingat sebagian besar sistem kekebalan ada di usus dan ada banyak interaksi antara sistem kekebalan dan bakteri usus, menghindari hal-hal yang berdampak negatif pada bakteri itu penting.

Menghindari makanan seperti kentang goreng, nugget ayam, keripik kentang, dan ikan goreng adalah cara yang bagus untuk mengurangi hal-hal yang melemahkan sistem kekebalan tubuh anak Anda.

Kurangnya Tidur/Istirahat

Tidur yang berkualitas dan cukup merupakan faktor penting dalam memperkuat sistem kekebalan anak Anda serta membantu tubuhnya pulih dan melawan kuman yang menempel. Namun, kurang tidur dapat memiliki dampak negatif pada fungsi kekebalan tubuh anak, bahkan dalam jangka pendek.

Jika anak Anda seringkali mengalami kurang tidur, mereka lebih rentan terhadap infeksi virus. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi sitokin pelindung dan antibodi yang bertugas melawan infeksi.

Sebagian besar anak membutuhkan waktu tidur antara 10-11 jam per malam, tetapi seringkali anak-anak tidur kurang dari sembilan jam. Ada beberapa penyebab umum yang dapat mempengaruhi kemampuan anak Anda untuk tidur dengan cukup, antara lain:

1. Paparan layar elektronik sebelum tidur.
2. Konsumsi gula yang berlebihan.
3. Kurangnya paparan sinar matahari di siang hari.
4. Stres atau kecemasan yang mengganggu tidur anak.
5. Kurangnya stimulasi fisik dan mental sepanjang hari.

Jika masalah tidur menjadi perhatian dalam keluarga Anda, langkah awal yang tepat adalah menerapkan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan dan dapat diikuti dengan konsisten. Hal ini dapat mencakup menghentikan penggunaan layar setidaknya satu jam sebelum tidur, mendengarkan musik yang menenangkan atau membaca cerita, mandi yang santai, atau melakukan aktivitas mindfulness.

Selain itu, perhatikan juga aktivitas fisik dan paparan sinar matahari anak sepanjang hari. Pastikan tirai terbuka dan dorong anak untuk bermain atau ngemil di luar ruangan sebanyak mungkin. Bagi anak yang lebih besar, ajak mereka untuk melakukan aktivitas seperti berjalan kaki atau bersepeda setelah sekolah atau sebelum makan malam, terutama jika mereka jarang berolahraga.

Dengan mengutamakan tidur yang cukup dan kualitas tidur yang baik, serta mengelola faktor-faktor yang memengaruhi tidur anak, Anda dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika masalah tidur anak Anda terus berlanjut atau membutuhkan perhatian lebih.

 

Stres dan Kecemasan

Kita seringkali mengabaikan dampak stres dan kecemasan pada anak-anak. Namun, situasi pandemi COVID-19 dan pembatasan yang terjadi telah menyoroti seberapa rentannya anak-anak terhadap stres.

Tugas sekolah, interaksi dengan teman, perubahan rutinitas, perpindahan rumah, kegiatan olahraga, kompetisi, ujian, serta masalah keluarga dapat menjadi pemicu stres pada anak-anak kita.

Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak Anda dengan mengurangi produksi sel darah putih yang berperan dalam melawan kuman dan infeksi. Saat anak Anda mengalami stres atau kecemasan, nutrisi dalam tubuh dialihkan dari sistem lain, seperti sistem kekebalan, reproduksi, dan pencernaan, untuk membantu merespons situasi “lawan atau lari”. Akibatnya, fungsi-fungsi lain dalam tubuh dapat terhambat atau diabaikan, menyebabkan anak Anda lebih rentan terhadap penyakit atau mengalami masalah lain seperti sakit perut atau sakit kepala.

Pada jangka panjang, stres dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh anak Anda, sehingga meningkatkan risiko mereka terhadap penyakit kronis.

Lalu, bagaimana Anda dapat membantu anak Anda mengatasi dan mengelola stres?

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah mengatasi hal-hal yang ada dalam kendali Anda. Apakah jadwal anak Anda terlalu padat dengan aktivitas? Apakah mereka terpapar oleh konflik di rumah, berita negatif, atau pembicaraan tentang masalah keuangan atau persoalan dewasa? Apakah mereka menghadapi beban pekerjaan rumah yang berlebihan?

Beberapa hal tersebut bisa kita atasi untuk membatasi jumlah stres yang dialami oleh anak Anda.

Selain itu, perhatikan pula pola makan anak Anda. Terdapat makanan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental anak Anda dan mengurangi kecemasan, seperti makanan yang kaya akan seng, vitamin B, dan asam lemak omega-3. Meningkatkan pola makan anak Anda dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi stres. Anda bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai nutrisi khusus untuk mengatasi stres dan kecemasan.

Terakhir, melibatkan praktik mindfulness dalam kehidupan sehari-hari anak Anda adalah cara yang baik untuk mengurangi stres. Hal ini bisa mencakup bermain di luar ruangan, melatih rasa syukur, atau mendengarkan meditasi singkat.

Dengan mengelola stres dan kecemasan dengan bijak, Anda membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak Anda dan memberikan mereka alat yang efektif untuk menghadapi tantangan dalam hidup.

 

Selalu jaga kondisi tubuh si Kecil dengan menghindari faktor penyebab dan meningkatkan sistem imun anak. Selain itu, berikan madu herbal Naturafitforkids  yang kaya akan nutrisi penting untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Pastikan juga untuk memantau tumbuh kembang si Kecil secara berkala, yang membantu Ibu dalam memantau pertumbuhan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massa tubuh si Kecil. Dengan perhatian dan perawatan yang baik, semoga si Kecil selalu sehat dan tumbuh kembangnya optimal!

Tags: Daya Tahan Tubuh Anak, penyebab daya tahan tubuh anak yang lemah, anak rentan terhadap penyakit, anak memiliki sistem kekebalan yang lemah, Faktor yang mempengaruhi daya tahan tubuh anak, sistem kekebalan anak rentan, meningkatkan daya tahan tubuh anak, sistem kekebalan anak, stres dapat memengaruhi sistem kekebalan anak